Selama Pandemi, Belanja Online Produk Branded Makin Digemari
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lazada Indonesia meluncurkan temuan studi “Percepatan Ekonomi Digital Indonesia melalui eCommerce". Kegiatan ini untuk mengetahui percepatan transformasi digital agar sistem ekonomi digital Indonesia terus berkembang pesat.
Menurut Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Bima Laga melihat sudah terjadi banyak perubahan di aktivitas masyarakat sepanjang 2020. Menurutnya pertumbuhan penggunaan e-commerce beberapa tahun belakangan sebenarnya cukup menggembirakan. “Namun pandemi memang memberi dampak sangat besar pada industri ini,” ujar Bima dalam rilis yang diterima sindonews.com.
Baca juga: Lebih Cepat Menular, Strain Baru COVID-19 Tak Terbukti Lebih Mematikan
Bima menambahkan, aktivitas belanja online langsung naik signifikan, belum lagi para pelaku usaha yang juga shifting ke digital. Dengan arah kebijakan dan pelaksanaan yang tepat, ecommerce memegang peranan penting dalam mendorong pelaku UMKM berkembang bersama ecommerce. “Kami pikir, e-commerce dan pelaku UMKM merupakan satu kesatuan yang sulit dipisahkan jika bicara transformasi digital,” ujar Bima.
Baca juga : Dulu Sembunyi-sembunyi, Kini Ornamen Natal Dijual Terbuka di Arab Saudi
Sementara itu menurut Gervasius Samosir, Partner & Head of YCP Solidiance Indonesia, konsultan manajemen di Asia, digitalisasi merupakan salah satu kunci untuk dapat tetap bertahan di tengah persaingan ekonomi saat ini. Salah satu cara utama mencapai inklusi digital adalah melalui keterlibatan menyeluruh dari eCommerce yang akan bertindak sebagai platform.
Baca juga : Ungkap Ayahnya Orang Israel, Kontestan Miss France 2021 Banjir Hinaan
Monika Rudijono, CMO Lazada Indonesia menjelaskan, perusahaan besar membutuhkan teknologi yang lebih mumpuni untuk bisa memberikan layanan kepada konsumen secara lebih efektif dan mampu melakukan pemetaan konsumen secara lebih mendalam. “Perusahaan besar juga masih membutuhkan sistem logistik yang andal untuk mencapai waktu dan biaya pengiriman produk secara lebih efisien,” ujar Monika.
Menurut Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Bima Laga melihat sudah terjadi banyak perubahan di aktivitas masyarakat sepanjang 2020. Menurutnya pertumbuhan penggunaan e-commerce beberapa tahun belakangan sebenarnya cukup menggembirakan. “Namun pandemi memang memberi dampak sangat besar pada industri ini,” ujar Bima dalam rilis yang diterima sindonews.com.
Baca juga: Lebih Cepat Menular, Strain Baru COVID-19 Tak Terbukti Lebih Mematikan
Bima menambahkan, aktivitas belanja online langsung naik signifikan, belum lagi para pelaku usaha yang juga shifting ke digital. Dengan arah kebijakan dan pelaksanaan yang tepat, ecommerce memegang peranan penting dalam mendorong pelaku UMKM berkembang bersama ecommerce. “Kami pikir, e-commerce dan pelaku UMKM merupakan satu kesatuan yang sulit dipisahkan jika bicara transformasi digital,” ujar Bima.
Baca juga : Dulu Sembunyi-sembunyi, Kini Ornamen Natal Dijual Terbuka di Arab Saudi
Sementara itu menurut Gervasius Samosir, Partner & Head of YCP Solidiance Indonesia, konsultan manajemen di Asia, digitalisasi merupakan salah satu kunci untuk dapat tetap bertahan di tengah persaingan ekonomi saat ini. Salah satu cara utama mencapai inklusi digital adalah melalui keterlibatan menyeluruh dari eCommerce yang akan bertindak sebagai platform.
Baca juga : Ungkap Ayahnya Orang Israel, Kontestan Miss France 2021 Banjir Hinaan
Monika Rudijono, CMO Lazada Indonesia menjelaskan, perusahaan besar membutuhkan teknologi yang lebih mumpuni untuk bisa memberikan layanan kepada konsumen secara lebih efektif dan mampu melakukan pemetaan konsumen secara lebih mendalam. “Perusahaan besar juga masih membutuhkan sistem logistik yang andal untuk mencapai waktu dan biaya pengiriman produk secara lebih efisien,” ujar Monika.
(sal)